okkyachmad.com

Antar jemput anak sekolah itu tugas ibu, bukan ayah. Betul kah?

Kembali lagi menanggapi ramai-ramai di internet, kali ini persoalan tugas antar jemput anak sekolah 🙃

Screenshot_1
Buat yang ga sempet ngikutin keviralannya, intinya dalam sebuah perbincangan di Podhub (salah satu program di channel Youtubenya Deddy Corbuzier) Onad bilang kalo: "Tugas antar jemput anak sekolah itu tugas ibunya, ayah tugasnya ya buat nyari uang" Buat saya pribadi? Hal tersebut merupakan sebuah statement yang lucu. 😂

Nah buat kalian yang mau ngecek potongan videonya bisa dicek Di X, atau kalo mau dengerin full podcastnya bisa cek ke sini Di Youtube.

Jadi, balik lagi ke pertanyaan utama:

Emang tugas antar jemput anak sekolah merupakan tugas Ibu?

Jawaban saya: Tergantung, tergantung kesepakatan.
Oke, sebelum ngejelasin jawaban dan argumen saya lebih detail ijinkan saya buat mundur ke belakang sambil ngasih sedikit gambaran latar belakang kehidupan saya.

Saat ini saya punya 2 anak, satunya PG (Play Group) dan satunya TK. Dengan umur segini jelas kami (Saya dan Istri) harus menjalankan tugas antar dan jemput sekolah.

Sedikit tambahan info lain, sekarang di kantor saya tuh bisa dibilang punya "priviledge" untuk bisa cukup sering masuk kantor agak siangan atau telat. Dan priviledge ini seringnya saya gunakan untuk kebutuhan antar anak sekolah. So? pada dasarnya saya orang yang seneng banget kalo bisa anter jemput anak sekolah. Di luar kewajiban saya sebagai seorang kepala keluarga yang juga harus mencari nafkah.

Nah, balik lagi ke pertanyaan utama.

"Apakah tugas antar jemput anak sekolah MERUPAKAN tugas ibu?"

Bisa jadi, kalo memang itu merupakan sebuah kesepakatan yang terjadi antara sang suami dan istri, dan selama mereka fine-fine aja ya udah. Tapi kalo pertanyaannya diubah menjadi:

"Apakah tugas antar jemput anak sekolah merupakan SEPENUHNYA tugas ibu?"

Ya jelas nggak. Karena apa? Karena Ayah yang notabene merupakan orang tua dari sang anak tentu juga bisa melakukan tersebut. Bahkan merupakan tugas Wali Murid (jika memang kedua orang tua anak tersebut sedang berhalangan). Sampai di sini paham perbedaannya?

Cuma emang harus diakui, cara Onad di video tersebut dalam menjawab kontra terhadap argumen-argumennya ngasih kesan kalo dia orang yang egois. "Gue udah cari uang, itu artinya giliran istri gue atau sopir gue jalanin tugas dong?" Wkwkwkw 😂

Melihat banyak orang yang kontra terhadap argumen Onad saya justru nemu poin menarik yang nampaknya bisa luput dari pandangan banyak orang dan pengen saya bahas di sini, yaitu perihal: Ayah yang ga menjalankan pekerjaan antar jemput anaknya sekolah BUKAN BERARTI ayah tersebut ga sayang sama anaknya.

Saya justru jadi khawatir, gara-gara argumen dan jawaban “nyebelin” yang dilontarkan oleh Onad jadi banyak yang beranggapan kalo: Ayah yang ga mau dan atau ga bisa antar jemput anaknya GA SAYANG sama anaknya. Padahal nggak juga. Kembali lagi, semua tergantung kesepakatan dan kondisi.

Seperti yang udah saya bahas di atas, saya ni orang yang seneng banget sama aktivitas antar jemput anak-sekolah sekolah, tapiii... ada satu dan beberapa kondisi yang bikin saya gak bisa menjalankan tugas tersebut. Ntah karena tugas kantor yang tidak bisa ditunda, atau karena saya sedang sakit? atau kendala lainnya. Itu bikin saya sedih. Makanya balik lagi, kondisional.

Kesimpulannya apa? Menurut saya pribadi ga fair aja kalo ada yang nganggep orang tua (mau Ayah ataupun Ibu) yang ga bisa menjalankan aktivitas antar jemput anaknya tuh ga sayang sama anaknya. Semua kembali ke kesepakatan. Antara Ayah, Ibu dan tentu juga Anaknya.

Cuma ini yang sering terjadi, netizen ini hobi banget menyimpulkan sesuatu secara lengkap atas informasi yang cuma sedikit. Hobi banget marah-marah ga karuan tanpa kroscek informasinya lebih detail, atau melihat sudut pandang lain terlebih dahulu. Ya, ini catatan buat saya pribadi juga.



Punya Komentar?

Komentar akan terkirim ke Comment Box
Thanks Meadow for the service 🫰


#daily life #family #opini